keliling.biz.id - Bisnis angkringan kini semakin populer di Indonesia. Dengan modal yang relatif terjangkau, angkringan menawarkan makanan dan minuman murah meriah yang menjadi daya tarik bagi berbagai kalangan, dari mahasiswa hingga pekerja kantoran. Bagi Anda yang tertarik memulai bisnis ini, perencanaan biaya yang cermat sangat penting. Di artikel ini, kita akan membahas secara detail estimasi biaya bisnis angkringan, dari modal awal hingga biaya operasional, sehingga Anda bisa memulai usaha dengan lebih terencana.
![]() |
Estimasi Biaya Bisnis Angkringan untuk Pemula |
1. Modal Awal untuk Bisnis Angkringan
Modal awal menjadi salah satu aspek yang paling penting saat memulai bisnis angkringan. Berikut adalah beberapa komponen modal awal yang perlu diperhitungkan:
Gerobak atau Booth: Gerobak adalah elemen utama dalam angkringan. Untuk gerobak standar dengan desain sederhana, biaya yang diperlukan berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp3.000.000. Jika Anda ingin gerobak dengan desain lebih menarik atau tambahan rak untuk menata makanan, biaya ini bisa mencapai Rp5.000.000.
Peralatan Memasak dan Penyajian: Beberapa peralatan dasar yang diperlukan mencakup kompor, wajan, panci, sendok, piring, dan gelas. Peralatan ini bisa menghabiskan dana sekitar Rp1.000.000 hingga Rp2.500.000 tergantung pada kualitas dan jenis peralatan yang Anda pilih.
Bahan Baku Awal: Modal awal untuk membeli bahan baku juga perlu diperhitungkan. Bahan baku ini meliputi nasi, lauk pauk, gorengan, bumbu, dan minuman. Biaya bahan baku awal diperkirakan sekitar Rp500.000 hingga Rp1.500.000, tergantung pada seberapa banyak stok awal yang ingin Anda siapkan.
Meja dan Kursi untuk Pengunjung: Jika Anda ingin menambahkan area duduk untuk pelanggan, set meja dan kursi sederhana bisa menghabiskan sekitar Rp500.000 hingga Rp1.000.000.
Dengan estimasi tersebut, modal awal untuk memulai bisnis angkringan bisa berkisar antara Rp3.500.000 hingga Rp8.000.000, tergantung pada ukuran dan konsep angkringan yang ingin Anda buat.
2. Biaya Operasional Harian
Setelah mengetahui modal awal, penting juga untuk memperhitungkan biaya operasional harian yang akan menjadi pengeluaran rutin. Berikut beberapa komponen biaya operasional yang perlu Anda perhatikan:
Bahan Baku Harian: Bahan baku harian akan menjadi salah satu biaya utama. Biaya ini tergantung pada jumlah pelanggan harian yang Anda targetkan. Untuk angkringan kecil, biaya bahan baku harian diperkirakan sekitar Rp100.000 hingga Rp300.000. Jika penjualan meningkat, anggaran ini mungkin akan bertambah.
Gas dan Listrik: Sebagai bisnis yang menggunakan kompor dan mungkin lampu tambahan, biaya gas dan listrik perlu diperhitungkan. Biaya gas untuk memasak per hari mungkin sekitar Rp15.000 hingga Rp30.000. Jika Anda menggunakan lampu tambahan, biaya listrik mungkin bertambah sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000.
Gaji Karyawan: Jika Anda tidak dapat mengelola bisnis angkringan seorang diri, biaya tenaga kerja akan menjadi bagian dari pengeluaran Anda. Gaji karyawan di angkringan biasanya berkisar antara Rp1.000.000 hingga Rp2.500.000 per bulan, tergantung pada peran dan jam kerja mereka.
Biaya Kebersihan dan Pemeliharaan: Untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan angkringan, Anda mungkin perlu menganggarkan biaya kebersihan dan pemeliharaan sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000 per bulan.
Total biaya operasional harian ini dapat bervariasi, tetapi untuk angkringan kecil, estimasinya sekitar Rp200.000 hingga Rp400.000 per hari.
3. Strategi Pemasaran dan Biaya Promosi
Agar bisnis angkringan Anda lebih dikenal, strategi pemasaran yang efektif sangat penting. Berikut adalah beberapa metode pemasaran yang dapat Anda pertimbangkan beserta perkiraan biayanya:
Promosi Media Sosial: Anda bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk mempromosikan angkringan. Jika Anda ingin meningkatkan jangkauan dengan iklan berbayar, anggaran yang dibutuhkan mulai dari Rp50.000 hingga Rp200.000 per kampanye, tergantung pada durasi dan target audiens.
Kerja Sama dengan Aplikasi Pengantaran: Bergabung dengan platform pengantaran makanan seperti GoFood atau GrabFood juga bisa menjadi pilihan. Biasanya, aplikasi ini akan mengambil komisi per penjualan, sekitar 20% hingga 30% dari harga jual. Namun, cara ini bisa sangat efektif untuk menjangkau pelanggan yang tidak bisa datang langsung ke lokasi.
Diskon dan Promo Loyalitas Pelanggan: Memberikan diskon pada pelanggan setia atau membuat promo khusus bisa menarik lebih banyak pelanggan. Estimasi biaya untuk promo ini sekitar Rp100.000 hingga Rp300.000 per bulan, tergantung pada strategi yang Anda pilih.
Dengan alokasi yang tepat, biaya promosi bisa menjadi investasi yang menguntungkan untuk meningkatkan pengenalan dan penjualan bisnis angkringan Anda.
4. Estimasi Keuntungan dari Bisnis Angkringan
Untuk mengetahui prospek keuntungan bisnis angkringan, kita perlu melihat perkiraan pendapatan harian dan bulanan. Berikut adalah perhitungan sederhana:
Estimasi Pendapatan Harian: Jika angkringan Anda mendapatkan sekitar 50 pelanggan per hari dengan rata-rata pembelian Rp10.000, maka pendapatan harian Anda sekitar Rp500.000. Ini bisa lebih tinggi jika angkringan Anda berada di lokasi yang ramai.
Keuntungan Bersih: Dari pendapatan harian sebesar Rp500.000, setelah dikurangi biaya operasional harian sekitar Rp300.000, maka estimasi keuntungan bersih harian adalah Rp200.000.
Keuntungan Bulanan: Jika keuntungan bersih harian Rp200.000, maka keuntungan bulanan sekitar Rp6.000.000. Angka ini bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada tingkat penjualan dan efisiensi biaya operasional.
Dengan manajemen yang baik, bisnis angkringan berpotensi memberikan keuntungan yang stabil dan menarik.
5. Tips Menghemat Biaya dan Meningkatkan Keuntungan
Untuk meningkatkan keuntungan bisnis angkringan, ada beberapa strategi penghematan biaya dan peningkatan pendapatan yang bisa Anda terapkan:
Pilih Lokasi Strategis: Dengan lokasi yang ramai, seperti dekat kampus atau area wisata, Anda bisa menarik lebih banyak pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya promosi yang besar.
Manfaatkan Bahan Baku Lokal: Membeli bahan baku dari pasar lokal bisa membantu mengurangi biaya sekaligus memastikan ketersediaan stok bahan baku.
Hemat dalam Penggunaan Listrik dan Gas: Mengatur penggunaan listrik dan gas dengan efisien, misalnya dengan mematikan peralatan saat tidak digunakan, bisa membantu menekan biaya operasional.
Tambahkan Menu Baru Secara Berkala: Menawarkan variasi menu secara berkala bisa menarik pelanggan baru dan mendorong pelanggan lama untuk kembali. Misalnya, Anda bisa menambahkan menu minuman kekinian atau makanan ringan yang sedang tren.
6. Modal dan Keuntungan Bisnis Angkringan dalam Jangka Panjang
Memahami modal dan keuntungan bisnis angkringan itu sangat penting untuk menjaga keberlanjutan usaha. Anda dapat melihatnya sebagai investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan yang stabil. (link ke keliling.biz.id).
Dengan pengelolaan yang baik, bisnis angkringan dapat berkembang dari gerobak sederhana menjadi usaha yang lebih besar. Banyak pengusaha angkringan yang berhasil membuka cabang di berbagai lokasi, dengan potensi keuntungan yang terus meningkat.
Penutup: Langkah Menuju Sukses di Bisnis Angkringan
Bisnis angkringan menawarkan peluang yang menjanjikan dengan modal yang relatif kecil. Namun, untuk mencapai kesuksesan, penting untuk merencanakan modal dan mengelola biaya dengan bijak. Dengan pemilihan lokasi yang tepat, pengelolaan bahan baku yang efisien, serta strategi pemasaran yang kreatif, Anda bisa membangun bisnis angkringan yang sukses dan berkelanjutan