Bisnis Model Canvas Angkringan: Panduan Lengkap Membangun Usaha Sukses

keliling.biz.id - Bisnis angkringan menjadi salah satu model usaha yang semakin berkembang di Indonesia. Konsep angkringan yang sederhana namun menarik ini memungkinkan pengusaha untuk menciptakan peluang bisnis dengan biaya yang relatif rendah. Untuk mencapai kesuksesan dalam mengelola angkringan, penting bagi pengusaha untuk memahami dengan jelas model bisnis mereka. Salah satu cara yang efektif untuk merancang dan merencanakan bisnis angkringan adalah dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC). Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana BMC dapat diterapkan dalam bisnis angkringan, serta elemen-elemen penting yang perlu diperhatikan.

 Bisnis Model Canvas Angkringan: Panduan Lengkap Membangun Usaha Sukses


Apa Itu Business Model Canvas?

Business Model Canvas adalah alat visual yang digunakan untuk merancang, menggambarkan, dan mengelola model bisnis suatu usaha. BMC terdiri dari sembilan elemen yang mencakup berbagai aspek penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Setiap elemen tersebut saling terkait dan membentuk fondasi yang solid bagi suatu bisnis. BMC ini sangat berguna karena memudahkan pemilik usaha untuk melihat secara keseluruhan bagaimana bisnis mereka bekerja dan di mana potensi untuk perbaikan atau pengembangan.

Elemen-Elemen Business Model Canvas untuk Bisnis Angkringan

Berikut adalah sembilan elemen yang ada dalam Business Model Canvas yang dapat diterapkan untuk bisnis angkringan:

1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

Segmen pelanggan adalah kelompok orang atau organisasi yang menjadi target pasar bisnis Anda. Dalam bisnis angkringan, segmen pelanggan dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan konsep angkringan yang Anda pilih. Sebagai contoh, angkringan yang terletak di kawasan kampus mungkin akan lebih banyak menarik mahasiswa dan pelajar. Sementara itu, angkringan yang berada di pusat kota atau kawasan wisata mungkin akan lebih banyak menarik wisatawan dan pekerja.

Penting untuk mengidentifikasi dengan jelas siapa pelanggan utama Anda agar dapat menyesuaikan produk dan layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Proposisi Nilai (Value Proposition)

Proposisi nilai adalah nilai yang Anda tawarkan kepada pelanggan yang membedakan bisnis Anda dari kompetitor. Untuk bisnis angkringan, proposisi nilai ini bisa berupa harga yang terjangkau, menu yang unik dan lezat, suasana yang nyaman, atau pelayanan yang cepat. Misalnya, Anda bisa menawarkan pengalaman nongkrong yang nyaman dengan menu nasi kucing yang bervariasi, serta minuman kekinian yang menjadi tren saat ini.

Menentukan proposisi nilai yang kuat sangat penting untuk menarik pelanggan dan mempertahankan loyalitas mereka.

3. Saluran Distribusi (Channels)

Saluran distribusi adalah cara Anda menyampaikan proposisi nilai kepada pelanggan. Untuk bisnis angkringan, saluran distribusi ini bisa melalui tempat fisik (gerai angkringan), media sosial, atau bahkan aplikasi pesan antar makanan. Anda bisa memanfaatkan platform seperti Instagram atau Facebook untuk memperkenalkan produk angkringan Anda, atau menggunakan aplikasi seperti GoFood atau GrabFood untuk memperluas jangkauan pasar.

Penting untuk memilih saluran yang tepat agar pelanggan dapat dengan mudah menemukan dan mengakses produk angkringan Anda.

4. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships)

Hubungan dengan pelanggan mencakup jenis hubungan yang Anda bangun dengan pelanggan Anda. Dalam bisnis angkringan, ini bisa berarti menyediakan pelayanan yang ramah dan cepat, memberikan pengalaman yang nyaman, serta berinteraksi dengan pelanggan melalui media sosial atau program loyalitas.

Misalnya, Anda dapat membuat program loyalitas seperti memberikan diskon atau gratis satu porsi makanan setelah pelanggan membeli sejumlah angkringan tertentu. Ini akan membantu menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

5. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

Sumber pendapatan mencakup cara bisnis menghasilkan uang. Dalam bisnis angkringan, sumber pendapatan utama datang dari penjualan makanan dan minuman. Namun, Anda juga bisa memperkenalkan pendapatan tambahan dari penjualan produk-produk terkait seperti merchandise atau minuman botol yang bisa dibawa pulang.

Penting untuk memahami seberapa besar pendapatan yang bisa dihasilkan dari masing-masing sumber dan bagaimana harga dapat mempengaruhi margin keuntungan.

6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)

Sumber daya kunci adalah aset yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Untuk bisnis angkringan, sumber daya utama ini bisa berupa bahan baku makanan dan minuman, perlengkapan dapur, lokasi yang strategis, serta tenaga kerja yang terampil. Selain itu, media sosial dan aplikasi pesan antar juga bisa menjadi sumber daya yang penting dalam mempromosikan bisnis Anda.

Pastikan Anda memiliki sumber daya yang cukup untuk menjaga kelancaran operasional bisnis angkringan Anda.

7. Kegiatan Kunci (Key Activities)

Kegiatan kunci adalah aktivitas yang perlu dilakukan untuk membuat model bisnis Anda berjalan dengan baik. Dalam bisnis angkringan, ini melibatkan kegiatan seperti mempersiapkan dan menyajikan makanan, mengelola inventaris, menjaga kebersihan, serta melakukan pemasaran. Pengelolaan stok bahan baku yang efisien dan inovatif dalam menu juga merupakan bagian dari kegiatan kunci yang mendukung keberlangsungan bisnis.

Memastikan semua kegiatan ini berjalan dengan lancar sangat penting untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang positif.

8. Kemitraan Kunci (Key Partnerships)

Kemitraan kunci adalah hubungan yang dijalin dengan pihak lain yang dapat mendukung keberhasilan bisnis. Dalam bisnis angkringan, kemitraan ini bisa melibatkan pemasok bahan makanan, pengelola lokasi, penyedia layanan pembayaran digital, atau bahkan kemitraan dengan influencer lokal yang bisa mempromosikan angkringan Anda.

Membangun kemitraan yang solid dapat membantu bisnis Anda tumbuh lebih cepat dan mengurangi risiko operasional.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

Struktur biaya mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis angkringan. Ini bisa mencakup biaya sewa tempat, pengadaan bahan baku, gaji karyawan, biaya promosi, serta biaya operasional lainnya. Penting untuk mengelola struktur biaya dengan bijak agar bisnis tetap menguntungkan.

Untuk mengoptimalkan struktur biaya, Anda bisa mencari cara untuk mengurangi pemborosan bahan baku atau mencari pemasok dengan harga yang lebih kompetitif.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama