keliling.biz.id - Bisnis angkringan menjadi salah satu pilihan usaha yang populer di Indonesia. Konsepnya yang sederhana, menawarkan menu makanan ringan, membuatnya mudah dijalankan dengan modal yang relatif terjangkau. Namun, sebelum memulai usaha ini, penting untuk mengetahui berbagai biaya yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran operasional bisnis. Dalam artikel ini, kita akan membahas rincian biaya yang perlu dipertimbangkan untuk memulai bisnis angkringan, serta cara agar usaha ini bisa berjalan dengan sukses dan menguntungkan.
![]() |
Biaya Bisnis Angkringan yang Perlu Diketahui di 2024 |
Modal Awal untuk Memulai Bisnis Angkringan
Salah satu hal pertama yang perlu Anda pertimbangkan dalam memulai bisnis angkringan adalah modal awal. Secara umum, biaya yang dibutuhkan untuk membuka angkringan berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp 10.000.000. Tentu saja, angka ini dapat berbeda-beda tergantung pada faktor seperti lokasi, ukuran usaha, serta jenis peralatan yang digunakan.
Lokasi dan Tempat Usaha
Salah satu biaya terbesar dalam bisnis angkringan adalah sewa tempat. Jika Anda memilih untuk membuka angkringan di daerah yang strategis, seperti dekat kampus atau pusat perbelanjaan, biaya sewa dapat berkisar antara Rp 1.500.000 hingga Rp 3.000.000 per bulan, tergantung pada lokasi dan ukuran tempat. Jika angkringan Anda ditempatkan di lokasi yang lebih kecil dan tidak terlalu ramai, maka biaya sewa bisa lebih murah. Namun, penting untuk memilih lokasi yang mudah diakses oleh pelanggan.
Peralatan Masak dan Perlengkapan Usaha
Peralatan masak yang dibutuhkan untuk bisnis angkringan meliputi kompor, wajan, panci, alat pemanggang, serta perlengkapan lain seperti spatula dan piring. Biaya untuk membeli peralatan ini bisa mencapai Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000. Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan biaya perlengkapan dagangan seperti gerobak atau meja untuk tempat jualan, yang dapat memerlukan biaya sekitar Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000.
Biaya Operasional Bulanan
Setelah biaya awal, Anda perlu menghitung biaya operasional yang akan dibutuhkan setiap bulan untuk menjaga kelangsungan usaha. Beberapa komponen biaya operasional yang perlu Anda perhitungkan adalah:
Biaya Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk membuat menu angkringan seperti nasi, tempe, tahu, sambal, dan minuman akan menjadi pengeluaran bulanan yang signifikan. Biaya bahan baku ini berkisar antara Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000 per bulan, tergantung pada volume penjualan dan jenis menu yang Anda tawarkan. Sebagai contoh, jika Anda menawarkan lebih banyak variasi menu, maka bahan baku yang diperlukan akan lebih banyak.
Gaji Karyawan
Jika Anda memutuskan untuk mempekerjakan karyawan untuk membantu menjalankan angkringan, Anda harus memperhitungkan biaya gaji. Gaji karyawan untuk bisnis angkringan berkisar antara Rp 1.500.000 hingga Rp 2.500.000 per bulan. Biasanya, karyawan yang bekerja di angkringan akan membantu dalam hal memasak, menyajikan makanan, dan melayani pelanggan.
Biaya Pemasaran
Untuk mempromosikan angkringan Anda, biaya pemasaran perlu diperhitungkan. Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan bisnis Anda, seperti Instagram, Facebook, atau TikTok, dengan anggaran yang cukup terjangkau. Anda bisa mengalokasikan sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 per bulan untuk pemasaran online. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan cara tradisional seperti membagikan brosur atau menggunakan spanduk di lokasi usaha.
Biaya Listrik dan Air
Sebagai bisnis yang melibatkan peralatan masak, tentu saja biaya untuk listrik dan air harus diperhitungkan. Biaya listrik untuk penggunaan kompor dan penerangan tempat usaha bisa mencapai sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per bulan, tergantung pada intensitas penggunaan alat dan ukuran tempat usaha. Begitu juga dengan biaya air yang digunakan untuk mencuci peralatan dan keperluan lainnya, yang biasanya berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per bulan.
Keuntungan yang Diharapkan dari Bisnis Angkringan
Meskipun biaya awal dan biaya operasional bulanan perlu dipertimbangkan, bisnis angkringan dapat memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan. Keuntungan utama dari bisnis ini adalah rendahnya biaya operasional dan modal yang diperlukan, serta tingginya permintaan untuk makanan ringan, terutama di tempat-tempat yang ramai seperti kampus, stasiun, atau pusat perbelanjaan.
Jika angkringan Anda dapat menarik cukup banyak pelanggan setiap hari, dengan harga yang terjangkau dan pelayanan yang baik, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Rata-rata keuntungan yang bisa diperoleh dari bisnis angkringan adalah sekitar 30%-40% dari total penjualan. Misalnya, jika dalam sehari angkringan Anda menghasilkan Rp 2.000.000 dalam penjualan, maka keuntungan yang bisa Anda ambil adalah sekitar Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per hari.
Mengelola Bisnis Angkringan dengan Bijak
Untuk memastikan kelancaran bisnis angkringan, Anda perlu memiliki perencanaan yang matang. Pengelolaan keuangan yang baik akan membantu Anda dalam mengatur pengeluaran dan memaksimalkan keuntungan. Anda juga harus memastikan kualitas makanan dan pelayanan yang diberikan selalu terjaga agar pelanggan merasa puas dan kembali lagi.
Salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan adalah dengan memperkenalkan menu baru atau variasi makanan yang menarik bagi pelanggan. Hal ini akan membuat pelanggan tidak bosan dan tetap ingin mencoba berbagai menu yang Anda tawarkan. Selain itu, memastikan kebersihan tempat usaha dan kualitas bahan baku yang digunakan sangat penting untuk menjaga reputasi bisnis Anda.
Untuk lebih memahami lebih lanjut tentang biaya dan cara memulai bisnis angkringan yang sukses, Anda dapat mencari referensi tambahan dan strategi terbaik. Cara memulai bisnis angkringan bisa menjadi panduan yang tepat untuk merencanakan langkah pertama dalam membuka usaha ini.