keliling.biz.id - Bisnis angkringan, yang dikenal dengan konsep sederhana dan menu terjangkau, telah menjadi pilihan banyak orang yang ingin memulai usaha kuliner dengan modal terbatas. Berbagai pengusaha baru seringkali bertanya, berapa sebenarnya modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis angkringan yang sukses? Artikel ini akan membahas secara mendalam estimasi biaya awal yang diperlukan untuk membuka usaha angkringan, serta faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan agar bisnis ini bisa berjalan lancar dan menguntungkan.
![]() |
Berapa Modal untuk Bisnis Angkringan? Inilah Perhitungannya |
Apa Itu Usaha Angkringan?
Angkringan adalah sebuah jenis usaha kuliner yang menawarkan makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau, biasanya dengan konsep jualan di luar ruangan atau dengan gerobak kecil. Konsep angkringan pertama kali populer di Yogyakarta, dengan menu khas seperti nasi kucing, sate, gorengan, dan teh hangat. Namun, kini angkringan telah berkembang menjadi bisnis kuliner yang sangat diminati di berbagai kota di Indonesia.
Dikarenakan modal yang dibutuhkan relatif lebih rendah dibandingkan restoran besar, usaha angkringan menjadi pilihan banyak pengusaha pemula. Meski demikian, tetap diperlukan perencanaan yang matang agar usaha ini bisa berkembang dan menguntungkan.
Estimasi Modal untuk Bisnis Angkringan
Untuk memulai usaha angkringan, ada beberapa komponen biaya yang perlu diperhitungkan, antara lain biaya untuk tempat, peralatan, bahan baku, hingga biaya operasional seperti gaji pegawai dan pemasaran. Berikut adalah estimasi modal awal yang biasanya diperlukan:
1. Biaya Tempat Usaha
Biaya sewa tempat adalah salah satu komponen yang paling besar dalam modal usaha angkringan. Meskipun angkringan biasanya beroperasi di lokasi terbuka, Anda tetap perlu memilih tempat yang strategis. Jika memilih lokasi di area yang ramai seperti dekat kampus, pusat perbelanjaan, atau tempat wisata, biaya sewa bisa lebih mahal.
- Estimasi biaya sewa tempat: Untuk lokasi yang ramai, biaya sewa bulanan bisa bervariasi antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta, tergantung pada ukuran dan lokasi. Jika Anda memilih tempat di area pinggir jalan atau di luar kota besar, biaya sewa bisa lebih terjangkau, sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan.
2. Peralatan Usaha
Meskipun angkringan identik dengan konsep sederhana, Anda tetap memerlukan peralatan yang mendukung kelancaran operasional. Beberapa peralatan yang perlu disiapkan antara lain:
- Gerobak atau tempat jualan: Rp 3 juta hingga Rp 5 juta untuk gerobak yang sudah lengkap dengan tempat penyimpanan dan perlengkapan memasak.
- Peralatan masak: Rp 1 juta hingga Rp 2 juta untuk kompor gas, wajan, panci, dan peralatan memasak lainnya.
- Meja dan kursi: Jika angkringan Anda menyediakan tempat duduk, maka meja dan kursi yang sederhana dibutuhkan, dengan biaya sekitar Rp 2 juta hingga Rp 4 juta.
- Perlengkapan lainnya: Ini termasuk alat-alat makan, piring, sendok, dan gelas yang akan menghabiskan biaya sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
3. Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah salah satu komponen yang akan terus berputar dalam usaha angkringan Anda. Setiap hari, Anda akan membutuhkan pasokan bahan baku seperti beras, ikan, daging, tempe, tahu, dan berbagai bahan lainnya.
- Estimasi biaya bahan baku awal: Sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta untuk membeli bahan baku awal. Biaya ini akan bervariasi tergantung pada jenis menu yang ditawarkan. Semakin banyak variasi menu, semakin banyak bahan baku yang diperlukan.
4. Biaya Tenaga Kerja
Jika usaha angkringan dijalankan dengan beberapa orang pegawai, biaya gaji menjadi salah satu biaya operasional yang perlu diperhitungkan. Biasanya, untuk usaha angkringan kecil, Anda bisa memulai dengan satu hingga dua orang pegawai.
- Estimasi biaya gaji pegawai: Gaji pegawai untuk karyawan part-time bisa sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan per orang. Tentu saja, biaya ini akan bertambah jika Anda memiliki lebih banyak pegawai.
5. Biaya Pemasaran dan Promosi
Di era digital saat ini, promosi di media sosial menjadi salah satu cara terbaik untuk memperkenalkan usaha angkringan. Membuat akun Instagram atau Facebook untuk berbagi foto menu dan update harian bisa membantu mendatangkan pelanggan baru. Selain itu, biaya promosi seperti pemberian diskon atau penawaran menarik juga perlu dipertimbangkan.
- Estimasi biaya pemasaran: Untuk pemasaran online melalui media sosial, Anda bisa mulai dengan anggaran sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Jika ingin menggunakan media iklan offline seperti baliho atau spanduk, biaya ini bisa lebih tinggi.
6. Biaya Lain-lain
Selain biaya-biaya utama di atas, ada juga biaya lain-lain yang perlu diperhitungkan, seperti biaya operasional harian (listrik, air, gas) dan biaya perawatan peralatan. Biaya ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran usaha Anda.
- Estimasi biaya operasional lain-lain: Biasanya sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per bulan, tergantung pada kebutuhan operasional harian.
Total Estimasi Modal Awal
Berdasarkan rincian biaya di atas, berikut adalah estimasi total modal awal yang diperlukan untuk membuka usaha angkringan kecil dengan skala menengah:
- Biaya sewa tempat: Rp 2 juta – Rp 5 juta per bulan
- Peralatan usaha: Rp 6 juta – Rp 11 juta
- Bahan baku awal: Rp 1 juta – Rp 2 juta
- Biaya tenaga kerja: Rp 2 juta – Rp 4 juta per bulan
- Biaya pemasaran: Rp 500 ribu – Rp 1 juta per bulan
- Biaya operasional lain-lain: Rp 500 ribu – Rp 1 juta per bulan
Total estimasi modal awal: Sekitar Rp 12 juta hingga Rp 25 juta untuk memulai usaha angkringan dengan skala kecil hingga menengah.
Mengelola Keuangan untuk Meningkatkan Keuntungan
Setelah memahami perkiraan modal yang diperlukan, penting juga untuk mengetahui cara mengelola keuangan agar bisnis angkringan Anda dapat berkembang dengan baik. Salah satu tips penting adalah mencatat setiap pengeluaran dan pendapatan secara teratur. Dengan begitu, Anda dapat menghitung margin keuntungan dan mengetahui biaya operasional yang harus dipangkas jika diperlukan.
Penting juga untuk melakukan riset pasar dan memperhatikan harga bahan baku, agar Anda bisa menjaga agar harga jual tetap bersaing namun tetap memberikan keuntungan.
Tantangan dan Tips Sukses dalam Bisnis Angkringan
Meskipun bisnis angkringan memiliki potensi yang besar, tidak berarti usaha ini tanpa tantangan. Beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh pemilik angkringan adalah persaingan yang ketat, perubahan selera konsumen, dan cuaca yang tidak mendukung untuk usaha yang berbasis luar ruangan.
Untuk itu, penting bagi pengusaha angkringan untuk terus berinovasi dalam menu dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Selalu beradaptasi dengan tren kuliner terkini dan menjaga kualitas makanan adalah langkah penting agar bisnis angkringan Anda dapat bertahan lama dan berkembang.